sebatas coret coretan tanpa pemikiran yang tak berguna tetapi jika anda penasaran silahkan dibaca dan disebarluaskan ~

SlideShow

Rabu, 01 Maret 2017

Repost gan...


      Teman terbaik adalah mereka yang tertawa paling keras saat kita terjatuh, tapi mereka pula yang pertama kali menolong kita. Ya agaknya pepatah tersebut layak saya sematkan kepada kedua teman STM saya, sebetulnya bukan teman biasa juga bukan sahabat, hanya sebatas konco toklo ( edan ). Ya mereka memang gila, tapi kegilaan mereka yang membuat saya merasa tertantang untuk mempertemankan diri saya pada mereka. Jujur bukan karena saya membeda-bedakan teman atau memilah-milih teman, tapi entah kenapa saya merasa klop dengan mereka, jika kami pisah rasanya bagai tahu susur raono isine, hayo dadi tahu kopong, hambar men!













       Well, Perjalanan perkonconan kami memang berliku-liku, bagai jalan yang belum diaspal dan banyak batunya pateng grenjol. Bukankah teman yang konyol lebih menyenangkan daripada teman yang gahul ? Right....Oke kalau di kelas atau di sekolah kami selalu jadi satu, hingga banyak jululukan untuk kami bertiga, mulai dari Tri Mas Ketir, Trio Macan, Trio Wekwek, Trio Plaza atau apalah apalah, tapi bagi kami itu ndak penting, yang paling penting bagaimana bisa tertawa bersama dan makan gratis bersama. Hal hal aneh atau nyleneh sering kami lakukan dikelas disekolah maupun dirumah, ndak peduli orang lain bilang apa yang penting kami senang perut juga kenyang walaupun gak punya uang, lha wong kami yang kenthir lha kok situ yang sewot , emang situ bisa sekenthir kami ? Haha.


Apep yang dipaksa Masboz
Untuk rangkulan
Seperti biasa, bagi Apep dan Masboz
tiada hari tanpa mbokep bersama













































 
      Oke dimulai dari Afif, nama lengkapnya Afif Afandhy, memang nama yang jelek, tapi bagaimanapun itu nama pemberian orang tua mu pep ojo mbok gonta ganti. Oke nama panggilanya Apep, tapi kalau dirumah panggilannya Apan, sungguh nama yang gak ada kontras kontrasnya jauh dari nama aslinya, bisa diperibahasakan bagai air di daun telinga, kan ndak ada peribahasa seperti itu , nggak ada hubungannya kan ? ahsudahlah tak usah bahas nama lagipula Apep juga gak akan ganti ganti kok. Awal pertemuan saya dengan Apep diluar konteks dan tidak direncanakan, sungguh Allhamdulillah betapa Allah SWT mempertemukan kami dalam keadaan sehat walafiat, ya saya ingat waktu itu, ketika awal kelas 10, ya saat pelajaran apa itu saya lupa saat itu guru kami memperintahkan untuk membentuk kelompok belajar, bagi saya itu ndak penting ah seperti SD saja ada kelompok belajar batin saya, karena kelompok belajar biasanya dicari yang rumahnya paling dekat, lhah waktu itu Apep bersama satu temannya Anggik namanya ( kebetulan mereka dari satu smp ) menghampiri saya dengan sedikit banyak grogi dan dredeg, tapi dengan sedikit kejantanaannya dia menghampiri saya, " He omahmu ngendi ? " bocah iki rasopan blas datang datang langsung tanya rumah, lha mbokyo tanyanya, he koe due duit ora, nek ora tak wei, tapi yo padakke pengemis nek ngono, batin saya. Tapi sontak saya langsung menjawab "Sawitan Aku lha piye ? " Lha melu kelompokkku wae, omahku cedak meng Bumirejo" Apep balik nanya. "Lha yo rapopo" ungkap saya. Lalu Apep pergi meninggalkan saya, dalam benak saya apakah Apep orang baek , apakah Apep pinter ? Apakah Apep cuma modus karena gak punya uang ? Kok berani beraninya mengajak saya ikut kelompoknya, apa karena dia mengira saya yang paling pinter/cerdas dikelas ini ? ah luweh seg penting entuk kelompok, batin saya. Dan sungguh saya mengapresiasi mental dan kendrodoogkan dia untuk menemui saya. Sejak saat itu saya mulai rutin bertemu Apep.
Satu hal yang spesial dari dia adalah dia selalu memaksimalkan fasilitas sekolah dengan sebaik baiknya, ndak percaya ? Coba tanya langsung ke orangnya, Berapa kali kamu nguyoh disekolah dalam sehari ? Atau berapa kali kamu ngiseng disekolah dalam seminggu ? Kalau soal itu dia man of the match nya. 


Apep yang bergaya bak kethek ogleng


    Hal yang saya tidak lupakan dari dia adalah dia pernah bilang "Lha uwong liyo meh muni piye luweh wong kui uripku kok, apik yo aku elek yo aku " , memang itu hanya perkataan yang sederhana tapi bagi saya maknanya yang membuat saya waktu itu yang masih lugu dan malu malu  berfikir benar juga, buat apa saya malu, apapaun keadaan saya apapun yang saya punya ya harus tetap diterima dan disyukuri. Apep juga merupakan salah satu teman yang paling sering duduk sebangku eh sebelah maksutnya kurang gawean sebangku gawe cah 2. Soal kecerdasan dikelas dia memang pintar, Apep saya akui memang lebih diatas saya ( absenya ). Tapi sudahlah tingkat kecerdasan/kepinteran seseorang itu dinilai dari bergai aspek. Apep dia adalah salah satu teman yang paling ngributi kalau soal tugas/PR. Lha tapi dia rajin sekali, Lha bayangkan sering dia rela berangkat pagi pagi untuk mengerjakan tugas/PR , tapi sayangnya yang mau diconto kadang berangkat siang hahaha kan diancuuk.

Dan sebenarnya Apep punya cita-cita jadi tukang pijet




      Lalu yang kedua Masboz, nama aslinya Khoirul Maskhur Umam, entah kenapa bisa dipanggil Masboz, ada juga yang memanggil Bambang, ada juga yang memanggil Ndas Gede, sungguh nama-nama yang tidak ada asik asiknya , mending ganti Barir atau Amad atau malah gophel kan lebih berwibawa. Oke awal perkenalan saya dengan Masboz saat gojlogan atau sekarang lebih populer dengan MOS atau Ospek. Waktu itu duduk kami memang bersebelahan ya mau gimana lagi saya sebenarnya gak mau banget tapi karena keharusan dan kekuduan atau bahkan mungkin Masboz gak mau kalau gak jejer saya. Memang sulit bagi saya untuk menjadi idola dia. Saat itu dia adalah salah satu teman yang males atau tidak semangat mengikuti mos, ditambah kepala yang besar plus cukuran rambut bros B yang membuat dia seperti Doraemon, ah sungguh betapa ngrekosone Ya ALLAH orang tuanya untuk menghidupi dia. Pada saat di dekte oleh pembimbingnya untuk perlengkapan yang harus dibawa saya ketinggalan saat menulis, lalu saya tanya Masboz, " Seg sakdurunge nesiki opo ? " lalu Masboz menjawab "Nganu gjeje***** " lalu saya balik nanya " Opo ? rajelas omonganmu ". Lalu Masboz membukakan buku catatannya "Iki lho" belum sempat aku membaca bukunya sudah ditutup lagi "Uwes to ?" "Hmm" jawab saya singkat, tapi batin saya pengen rasane tak slatak ndase seg gede kui. Tapi karena sifat saya yang kalem dan lemah lembut tak tega rasanya. Tapi ahsudahlah saya tulis ngawur saja.

Seperti di foto ini, sejatinya Masboz adalah orang ayan


     Masboz juga salah satu teman yang paling sering duduk bersebelahan dengan saya, Tapi hal yang paling suka dari Masboz adalah dia pekok hahaha, lha gimana gak pekok dia sering jadi sasaran saya dan Apep. Sasaran disini dalam hal baik mulai dari mengerjakan tugas tugas CNC saya dan Apep dan tugas tugas lainya, bukan hanya tugas tapi Masboz juga mau diakali suruh njajakke di kantin atau dimana, awalnya dia memang tidak pernah mau tapi dengan rayuan dan kerja keras yang saya dan Apep lakukan, akhirnya dia luluh lantah juga hahaha. Soal kecerdasan dikelas Masboz anak yang cerdas, Masboz selalu jadi langganan peringkat satu ( kalau suruh membawa contekan saat tes ). Lha gimana gak peringkat satu lawong contekan nya saja nyobek LKS. Tapi hal itu malah saya dukung karena membantu saya, saya yang sudah pasti duduk didekatnya ( samping/depan/belakang) saat tes, lha gimana gak membantu, lha dia yang rekoso bawa contekan, saya yang dapet matengan nya kok. Kalau diperibahasakan ya Dia yang masak dan menyiapkan lalu ndulang saya monggo mas Barir , lalu saya tinggal ngemplok kok. ( hahaha kan swegerrrr benerr )
     Satu lagi Masboz adalah anak yang paling sering bercirita pada saya bahwa dia mau mati ( mati ndiassmu abot wi ), Ya dia sering bercerita kalau setiap malam kupingnya sangat lemas, sering dia sampai tidak bisa tidur karena takut mati, hahaha yang tambah njelei kalau disekolah dia selalu memegang kuping saya untuk membandingkan dengan miliknya, ah aneh" wae neg pancen wes mangsane yo pasrah wae to bos, begitu kata saya dengan maksut supaya dia tambah panik haha.
Lha saiki iseh koyongono ora bos ? Hahaha


Masboz yang berpose seperti model/bintang porno


     Hal yang paling saya ingat pada Masboz adalah saat itu dia bilang " Urip karo Rezeki wes ono sek ngatur, neng aku arep ora nyerah tekan kapanpun" memang hanya sebuah perkataan biasa yang juga sering diucap orang lain, tapi bagi saya arti dari perkataan dia, membuat saya belajar bahwa buat apa saya gusar buat apa panik lha wong sudah ada Allah SWT yang ngatur, tinggal bagaimana kita terus dan terus melakukan usaha semaksimal mungkin.

    Dan yang terakhir Muhammad Barir, ah anak ini tidak penting hanya sebatas penggembira dari mereka berdua saja.

    Kini kami bertiga sudah sama sama dewasa, sudah saatnya kami mendewasakan pemikiran kami, sudah saatnya kami meringankan beban orang tua kami, sudah saatnya kami berjuang untuk tujuan hidup kami. Perjalanan kami masih sangat panjang. Dan bagaimanapun hidup adalah sebuah perjumpaan dan hidup juga sebuah perpisahan, tapi bagi kami pertemanan tak pernah terikat oleh jarak, waktu, dan tempat. Yang pasti saya sangat bersyukur dapat bertemu orang orang tidak jelas seperti mereka. Juga saya ingin berterima kasih kepada mereka, karena dari orang orang yang ndak jelas ini saya telah banyak mendapat pelajaran hidup.
Masboz dan Apep akan berangkat merantau bekerja hari ini, mereka memilih jalan yang sedikit berbeda dengan saya tapi bagi saya, ndak ada masalah ndak ada perbedaan, saya tidak pernah membedakan saya ndak pernah mempermasalahkan antara yang bekerja atau kuliah, karena bagi saya kesuksesan dan kebahagiaan itu, tidak akan pernah tercapai hanya karena bekerja atau kuliah, karena bagi saya hanya karena doa, doa,dan doa juga usaha usaha dan usaha yang kita lakukan , dan karena kembali ke perkataan kedua teman saya tadi, Lha mengapa harus malu ? Lha wong ini hidup saya, tinggal bagaimana kita jangan pernah menyerah karena Hidup dan Rezeki kita sudah diatur Allah SWT.
Pep, Bos, apapun yang terjadi tetaplah dijalan kalian, perjuangkanlah semua yang kalian inginkan, yakinkanlah tekad kalian seberapa sulit jalan itu, seberapa busuk jalan itu saya yakin jalan itu akan sampai pada suatu ujung dan puncak yang sangat indah dan nikmat.


Kita memang beda jalan, beda pemikiran, tapi kita tetap satu tujuan : BERTIGA DAN MENDUNIA

Dan teruntuk kedua teman toklo saya, selamat jalan, selamat berjuang, semoga tenang disana dan yang pasti semoga sukses ! Aaminnn.
Satu hal pesan saya, Jangan pernah mengingat saya karena kelebihan dan kecerdasan saya, tapi ingatlah saya karena kebodohan dan ketololan saya. 



Bila nafasku lepas, semua langkahku hilang, namun bayangmu tetap kawan!



20.17   Posted by Unknown with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search